Aku tahu, tak kan sampai padaMu,
namun hasrat terlanjur berlari lebih jauh.
Lewati badai yang menjemput
digerbang senja sambil melambaikan selendang bianglala.
Aku tak kuat membiarkan tanganmu
yang terus melambai memanggilku,
sambil mengusap air mata yang mulai kering
yang bakal kujadikan pertapaan
menembus segala duka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar