SEUSAI PESTA
Pesta kehilangan keriangannya
Ketika kukecup peluh dipunggungmu
Sehabis kau teguk secawan anggur yang merah
Dalam kenikmatan sepanjang malam.
Belum lagi usai kisah-kisah kemarin
yang kau tapaki penuh lumpur
sementara melati yang terabaikan
kau petih sekeranjang penuh
lalu kau hiasi tidur panjang kita
Sambil berpelukan dengan mimpi seabad lagi
PERCAKAPAN TANPA BAYANG
Ini adalah bahasa kita
Yang tak pernah tersentuh api yang jadikan debu
Tapi kau paham bagaimana sejukkan jiwa dengan cinta
Meski gelap telah mengepung hidup tanpa harap
Ini adalah percakapan kita
Yang diam-diam diintai cahaya dalam kegelapan
Tapi kau tahu bagaimana sembunyikan harap penuh kasih
Semantara impian kau terbangkan kelangit tanpa batas
Aku hanya bisa memandangmu dengan bahasa diam
Karena kata telah kau hapuskan dengan tatap matamu
Yang menenggelamkanku ke dasar samudra air mata
Sambil kau bakar dadaku dengan api amarah dan cinta
KAKI LANGIT
Kupagut cahaya pada langit
Dan kurangkai dalam bingkai sepi
Menunggu hari akan tenggelam
Dengan cahaya tembaga di kakinya
Atau usapan kasih di ubun-ubun
Sekali lagi kau nyanyikan kidung rindu
Dalam tiupan angin yang sepoi tiba
Sambil berkaca pada langit
Yang sebentar lagi akan jadi hitam
Di sini di kaki langit tempat kita kemarin bercumbu
Menunggumu sekali lagi, dalam senja yang merona.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar