Selasa, 09 Maret 2010

PUISI DAN FOTO PERJALANAN

SEUSAI PESTA

Pesta kehilangan keriangannya

Ketika kukecup peluh dipunggungmu

Sehabis kau teguk secawan anggur yang merah

Dalam kenikmatan sepanjang malam.

Belum lagi usai kisah-kisah kemarin

yang kau tapaki penuh lumpur

sementara melati yang terabaikan

kau petih sekeranjang penuh

lalu kau hiasi tidur panjang kita

Sambil berpelukan dengan mimpi seabad lagi





PERCAKAPAN TANPA BAYANG

Ini adalah bahasa kita

Yang tak pernah tersentuh api yang jadikan debu

Tapi kau paham bagaimana sejukkan jiwa dengan cinta

Meski gelap telah mengepung hidup tanpa harap

Ini adalah percakapan kita

Yang diam-diam diintai cahaya dalam kegelapan

Tapi kau tahu bagaimana sembunyikan harap penuh kasih

Semantara impian kau terbangkan kelangit tanpa batas

Aku hanya bisa memandangmu dengan bahasa diam

Karena kata telah kau hapuskan dengan tatap matamu

Yang menenggelamkanku ke dasar samudra air mata

Sambil kau bakar dadaku dengan api amarah dan cinta




KAKI LANGIT

Kupagut cahaya pada langit

Dan kurangkai dalam bingkai sepi

Menunggu hari akan tenggelam

Dengan cahaya tembaga di kakinya

Atau usapan kasih di ubun-ubun

Sekali lagi kau nyanyikan kidung rindu

Dalam tiupan angin yang sepoi tiba

Sambil berkaca pada langit

Yang sebentar lagi akan jadi hitam

Di sini di kaki langit tempat kita kemarin bercumbu

Menunggumu sekali lagi, dalam senja yang merona.



Tidak ada komentar: