Selasa, 10 Maret 2009

Caleg di Hati Masyarakat

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) seperti sekarang ini banyak caleg yang memajang foto-foto mereka di sudut jalan di kampung-kampung maupun di kota. Tujuannya adalah memberikan informasi kepada masyarakat bahwa dirinya juga maju sebagai calon legislatif melalui partai tertentu.
Tentu saja ratusan wajah yang setiap saat dapat kita temui itu tidak dapat kita ingat semua. Meskipun ada beberapa gambar yang setiap saat kita lihat wajahnya dan kita baca namanya. Tapi karena kita tidak pernah memiliki kesan kuat terhadap wajah-wajah dalam baliho itu maka tentunya tidak akan besar pengaruhnya nanti pada saat Pemilu.
Dalam pengalaman keseharian, hampir setiap hari kita bertemu dengan berbagai manusia dalam kehidupan kita. Sebagian orang-orang tersebut telah kita kenal, sebagian kita baru mengenalnya, dan sebagian lagi sama sekali tidak kita kenal. Sebagian kecil yang sudah kita kenal masuk ke dalam kesadaran dan ingatan-ikatan kita secara akrab, namun sebagiannya lagi terapung-apung yang kadang muncul dan kadang tenggelam dalam lupa kita.
Orang yang kita kenal dan melakat dalam kesadaran dan ingatan tersebut adalah mereka yang pernah memberi sesuatu kesan yang berarti. Ada kenalan yang memberi kesan baik sehingga kita selalu mengingatnya dengan penuh bahagia, tetapi tidak sedikit kenalan yang memberikan kesan buruk kepada kita sehingga kita mengenangnya dengan penuh keresahan dan kegusaran. Kedua-duanya mengisi ruang-ruang kesadaran kita dan bahkan kadang menyelusup masuk ke alam mimpi-mimpi kita.
Orang-orang yang telah masuk dalam ruang-ruang kesadaran dan mimpi kita dengan mudah kita ingat kesan dengan segala kenangannya. Akan tetapi mereka yang tidak pernah memberi kesan hanya akan melayang-layang di depan mata tanpa arti. Meskipun kita bertemu berulang-ulang kali muncul di depan mata kita. Akan tetapi seseorang yang pernah kita lawan bertinju, berdebat, atau seorang anak kecil yang pernal memecahkan kaca jendela rumah kita dengan lemparan baru akan melekat dalam ingatan. Apa lagi kekasih yang dulu menemani berjalan dalam rinai hujan sambil bergandengan tangan atau pacar yang dulu membuat kita patah hati pasti akan kita kenang dalam kehidupan kita.
Jadi bagi yang penting bagi banyak caleg sesungguhnya bukan poster atau baliho yang sangat penting dalam upaya meraih suara dalam pemilu nanti, akan tetapi adalah apakah mereka sudah memberi kesan baik kepada masyarakat. Sehingga wajahnya sudah tertinggal dalam kenangan dan impian. Tetapi jika hanya sekadar memasang poster dan baliho untuk mempopulerkan wajahnya maka kecil kemungkinan ia akan memperoleh suara yang cukup yang akan mengantarnya ke kursi legislatif.
Karena ingin meninggalkan kesan yang baik kepada masyarakat maka banyak celeg yang salah kapra. Mereka datang ke tengah masyarakat lalu membagi-bagikan uangnya atau paling tidak dalam bentuk sembako. Cara memberi kesan seperti ini sangat instan dan mungkin juga kurang efektif. Karena semuanya sudah serba dadakan dan kesannya hanya menyentuh permukaan saja.
Sesungguhnya kalau mereka sudah menyiapkan diri mereka sejak awal tentu upaya memberi kesan itu sudah dilakukan sejak awal dan tidak perlu mengeluarkan dana mendadak yang jumlahnya cukup besar. Jika caleg yang kesannya sudah melekat di hati masyarakat maka ia akan dipilih dengan senang hati (udin bahrum).

1 komentar:

3131 mengatakan...

tetapi pak kenyataan yang kita liat sekarang di lingkungan masyarakat,malah yang terpilih menjadi legislatif caleg-caleg yang telah menghambur-hamburkan uangnya di depan masyarakat.ANDI M. IRPAN NUR