Rabu, 02 Desember 2009

Takabonerate, Surga Bawa laut yang Jauh

Shaifuddin Bahrum



Menyaksikan keindahan pemandangan alam di darat mungkin akan membuat kita jadi jenuh, karena kita akan menyaksikan secara berulang-ulang pemandangan pegunungan, pepohonan, persawahan, dan pantai. Akan tetapi keindahan bawah laut akan membuat kita lebih tercengang dengan sesuatu yang baru yang mungkin belum pernah kita temukan sebelumnya. Apa lagi kita memiliki 2/3 wilayah laut dari keseluruhan wilayah Indonesia.
Takabonerate adalah salah satu kawasan taman laut yang berada di Kepulauan Indonesia. Daerah ini adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Selayar, Propinsi Sulawesi Selatan. Kecamatan ini terletak secara terpisah cukup jauh dari pulau induknya Pulau Selayar. Untuk mencapai Takabonerate dibutuhkan waktu berjam-jam lamananya dengan menggunakan perahu/kapal bermotor dengan kecepatan sedang dari Kota Benteng, Selayar.
Takabonerate terdisi atas gugusan pulau karang. Sebagian berpenghuni dan sebagian lagi dibiarkan kosong karena pulau tersebut hanya dipenuhi karang dan kadang tenggelam jika waktu air naik pasang. Dari puluhan pulau tersebut dibagi atas 5 desa atau pulau-pulau besar, Jakni Rajuni, Latondu, Tarupa, Jinato, Tambuna . Wilayah ini sudah dijadikan sebagai Taman Laut Nasional.













Penulis bersama sejumlah penyelam bersiap-siap menikmati keindahan bawah laut Takabonerate.


Taman Nasional Taka Bonerate memiliki karang atol (gugusan karang besar) yang terbesar ketiga di dunia yaitu setelah Kwajifein di Kepulauan Marshal dan Suvadiva di Kepulauan Moldiva. Luas atol tersebut sekitar 220.000 hektar, dengan terumbu karang yang tersebar datar seluas 500 km².
Taman laut yang luas ini sangat mengundang minat pada pelancong untuk melakukan penyelaman (diving) atau renang permukaan (snorkeling) sembari menikmati keindahan karang dan sejumlah spesies ikan dan mahluk hidup lainnya di sana.

Kaya Biota Laut
Bukan sedekar isapan jempol belaka, untuk mengatakan bahwa Takabonerate memiliki pesona tersendiri. Karena hal tersebut telah dibuktikan dengan hasil penelitian ilmiah dari berbagai pakar dari berbagai disiplin ilmu. Kekayaan biota laut yang sudah teridentifikasi antara lain; terumbu karang sebanyak 261 jenis dari 17 famili; diantaranya Pocillopora Eydouxi, Montipora Danae, Acropora Palifera, Porites Cylindrica, Pavona Clavus, Fungia Concinna, dan lain-lain. Sebagian besar jenis-jenis karang tersebut telah membentuk terumbu karang atol (barrier reef) dan terumbu tepi (fringing reef). Semuanya merupakan terumbu karang yang indah dan relatif masih utuh.



Terdapat sekitar 295 jenis ikan karang dan berbagai jenis ikan konsumsi yang bernilai ekonomis tinggi seperti kerapu (Epinephelus spp.), cakalang (Katsuwonus spp.), napoleon wrasse (Cheilinus undulatus), dan baronang (Siganus sp.). Sebanyak 244 jenis moluska diantaranya lola (Trochus niloticus), kerang kepala kambing (Cassis cornuta), triton (Charonia tritonis), batulaga (Turbo spp.), kima sisik (Tridacna squamosa), kerang mutiara (Pinctada spp.), dan nautilus berongga (Nautilus pompillius). Jenis-jenis penyu yang tercatat termasuk penyu sisik (Eretmochelys imbricata), penyu hijau (Chelonia mydas), dan penyu lekang (Dermochelys coriacea).
Dari sejumlah pulau yang ada terdapat 15 buah pulau di Taman Nasional Taka Bonerate dapat dilakukan kegiatan penyelaman, snorkeling, dan wisata bahari lainnya.
Dalam penyelaman dan snorkeling kita akan menemukan dan menyaksikan keindahan alam bawah laut dengan gugusan trumbu karang yang menakjubkan dengan berbagai warna dan bentuknya, yang mungkin tidak kita temukan di perairan atau di laut lainnya. Kita pun akan bertemu dengan berbagai jenis ikan, kerang, dan berbagai biota laut lainnya seperti dijelaskan di atas.

Sorga yang Jauh
Untuk mencapai Kepulauan Takabonerate dapat ditembuh melalui tiga pintu utama yakni pintu pertama adalah dari Kota Benteng. Artinya jika dari Kota Makassar kita akan berangkat menuju Kabupaten Bulukkumba lalu melaui pelabuhan Tanjung Bira kita menyebrang dengan menggunakan kapal Fery. Perjalanan ini akan memakan waktu selama kurang lebih 7-8 jam dengan menggunakan bus angkutan via terminal Mallengkeri atau mubil pribadi dari Makassar sampai ke Kota Benteng. Dari Kota Benteng kita akan menggunakan kapal motor menuju Kepulauan Takabonerate. Perjalanan inipun akan memakan waktu sekitar 8 jam.



Pintu kedua adalah melalui Pelabuhan Tanjung Bira Setelah sampai di Tanjung Bira, pelancong juga dapat langsung diantar ke Takabonerate, dengan menggunakan kapal motor. Waktu tempuhnya juga akan memakan waktu kurang lebih 8-10 jam. Sedangkan pintu ke tiga melalui Pulau Bali (Kota Denpasar). Pintu ketiga ini bisanya diatur oleh agen perjalanan (travel biro).














Enaknya berenang di Laut Takabonerate yang bersih


Takabonerate memang terasa masih terlalu jauh, akan tetapi jika kita sudah melakukan perjalanan tersebut maka kenikmatan perjalanan akan lebih terasa dengan menyaksikan pemandangan dan tradisi masyarakat yang masih sangat alami (natural). Rasa lelah perjalanan pun akan terobati setelah menyaksikan sorga bawah laut yang ada tersembunyi di Takabonerate.

NUANSA SENI “TAKABONERATE EXPEDITION 2009”, SUKSES

Dalam rangkaian even promosi wisata “Takabonerate Island Expedition 2009” selain menggelar acara di laut seperti penyelaman (diving), selam permukaan (snorkeling), dan lomba mancing internasional juga diselenggarakan kegiatan kesenian antara lain; Pertunjukan Tari dan Barzanji massal, Festival Budaya Konjo, serta Festival Seni dan Budaya se Sulawesi Selatan. Acara ini berlangsung 16-24 Oktober 2009.
Salah satu kegiatan yang cukup menarik dalam iven ini adalah Festival Budaya Konjo. Acara ini diikuti oleh peserta dari Kabupaten Jeneponto, Bantaeng, Bulukumba, dan Selayar. Konjo adalah masyarakat sub-etnik Makassar yang tersebar dibeberapa kabupaten. Di Kabupaten Selayar dan Bulukumba adalah daerah keompok besar masyarakat konjo. Festival ini bertujuan untuk mempertemukan masyarakat yang terpisah-pisah itu untuk saling memandang kebudayaan leluhur mereka. Dalam festival ini digelar Tari, musik, dan upacara tradisinal dan ritual.


sebuah Tarian Tim dari Kabupaten Barru







Sementara Festival Seni Tari dan Musik se Sulawesi Selatan di ikuti oleh beberapa kabupaten dan kota, antara Lain Kota Makassar, Pare-pare, Kabupaten Barru, Sidrap, Wajo, dan beberapa kabupaten lainnya. Kabupaten selayar sendiri mewajibkan 11 kecamatannya untuk terlibat dan mempersembahkan tradisi dan keseniannya. Keterlibatan peserta dari luar adalah suatu bentuk dukungan terhadap kegiatan “Takabonerate Expedition” yang sangat berharga ini. Setiap malam pertunjukan Anjungan Plaza Marina Benteng, Selayar selalu dibanjiri pengunjung yang berjubel menyaksikan atraksi kesenian yang disajikan.

Tidak ada komentar: