Kamis, 02 Desember 2010

Lahirlah Puisi…. Lahirlah.....


Puisi lahir jadi debu-debu muntah dari perut gunung berapi
meleleh jauh mencari muara dilukuk hati yang bertapa hingga bening hari
mencari tanya dilangit kelam sambil ngobrol soal luka yang tertoreh kemarin
dan wajah kita tak sempat bertemu cermin untuk mencari bayang yang

kita tinggalkan dalam lipatan air mata yang kita tampung dalam bejana rindu

lalu cinta kita tebar sepanjang jalan berbecek yang kita lewati penuh lumpur

Mari.....mari lahirkan puisi

jadi air mata....

jadi senyuman...

jadi kenangan....

jadi tangis anak-anak yatim di tepi jalan.....

jadi tangis para istri yang ditinggal suaminya berbohong.....

jadi dendam bagi suami yang ditinggal istrinya selingkuh.......

jadi gelisah para koruptor ditahanan jiwanya......

jadi mimpi buruk para penderita aids dilorong sempit........

jadi apa saja di langit dan di laut tanpa batas dan tanpa dasar....

yang melobangi dada jadi hampa.......

Lahirlah puisi.....lahirlah

2 komentar:

Masriani mengatakan...

MASRIANI
10533 4939 08
VI. C

Puisi yang indah...
Seandainya ada waktu untuk membahas makna yang terkandung dalam tiap lariknya bersama bapak, pasti lebih dapat dinikmati, karena jujur hanya dengan membaca sekilas puisi ini, masih banyak larik yang tidak aku ketahui makna yang dimaksudkan oleh pengarang.

Unknown mengatakan...

HUSNENI
10533 4941 08
VI. C
Puisi yang bagus......
dengan puisi yang bapak buat saya terinspirasi untuk membuat puisi-puisi yang mempunyai makna yang tidak secara langsung diketahui pembaca.
tetapi alangkah lebih baiknya bapak dapat menjelaskan makna puisi yang bapak buat dan memberikan trik-trik membuat puisi yang baik