Kamis, 02 Desember 2010


LIANG (Kuburan Tradisional Toraja)

Tak Terpisahkan dari Tongkonan

Shaifuddin Bahrum


Dalam masyarakat Toraja, Tongkonan adalah bangunan rumah adat yang menyatukan seluruh keluarga dalam satu rumpun ketika masih hidup. Tetapi ketika mereka sudah meninggal masyarakat kembali dikumpulkan dalam satu Liang (kuburan batu).

Liang Batu, milik masyarakat adat Toraja. (Foto: Int)


Dahulu orang Toraja menguburkan mayat-mayat keluarga mereka di dalam goa-goa gunung batu yang tinggi. Hal ini dilakukan dengan dasar kepercayaan bahwa semakin tinggi suatu tempat maka si mati akan semakin dekat dengan dunia puya (sorga).


Mayat-mayat dalam Erong yang disimpan ditebing-tebing gunung batu. (foto: Int)


Penguburan dilakukan dengan jalan mayat di masukkan ke dalam peti setelah dikafani (dibalun) . Peti yang berukuran besar terbuat dari kayu bulat yang dipahat. Peti ini disebut dengan erong. Bagian luar erong diberi ukiran sesuai dengan kasta pemiliknya. Kadang berbentuk kepala binatang seperti babi atau kerbau. Setelah itu erong dimasukkan ke dalam goa atau digantung di tebing-tebung gunung batu.



Liang Batu yang di buat pada bongkahan batu gunung. (Foto: Hartono)


Kuburan tradisional orang Toraja pada masa berikutnya setelah goa-goa sudah termiliki oleh keluarga-keluarga terdahulu maka dibangun di atas bukit-bukit batu. Kuburan ini dibuat dengan jalan memahat batu-batu gunung sehingga membentuk sebuah lubang –lubang besar. Sebuah bangunan dengang berukuran 2 x 2 meter (atau lebih) dengan tinggi 2 meter sehingga orang dewasa bisa berdiri di dalamnya. Pintu liang yang menghadap keluar dibuat sebesar 1 x 1 meter. Kuburan seperti ini disebut dengan liang paq.

Untuk mencapai tempat yang tinggi untuk memasukkan mayat ke dalam liangnya maka dibutuhan tangga yang berpuluh-puluh meter tingginya. Tangga ini dibuat dari beberapa buah batang bambu yang disambung-sambung hingga mencapai mulut liang. Peti/ erong diangkat dengan jalan menderetnya naik menggunakan tali.

Mamahat Liang Batu (foto: Hartono)


Dewasa ini di Tana Toraja banyak daerah yang tidak lagi memilki gunung-gunung batu yang dapat dipahat sehingga masyarakat membuat liang dengan jalan membangun dari beton, batu bata dan campuran semen-pasir. Liang ini disebut Liang Pantane. Liang seperti ini sudah menyerupai bangunan rumah yang dilengkapi dengan atap yang kadang dibuat seperti tongkonan (rumah adat), meskipun tidak memiliki kamar-kamar dan dapur. Pantane juga tidak memiliki jendela dan pintu seperti rumah biasa. Pintu pantane tetap berukuran kecil yakni 1 x 1 meter. Pada masa sekarang orang toraja tidak lagi menggunakan erong tetapi sudah diganti dengan peti mayat yang sudah lebih modern.


Pantane, Liang yang terbuat dari beton (Foto: Int)


Mayat yang dibawa ke liang setelah melalui upacara yang panjang sesuai dengan kasta masing-masing. Di dalam liang mayat yang berada didalam peti letakkan di bagian tengah lalu ditinggalkan kemudian pintu liang ditutup rapat kembali. Sehingga tidak ada lagi manusia atau binatang yang bisa masuk dalam waktu tertentu.

Liang dalam bentuk apapun selalu bertahan berpuluh-puluh tahun lamanya, bahkan ada yang sudah ratusan tahun usianya. Liang, seperti halnya tongkonan dipelihara, diwarisi, dan dipertanggungjawabkan oleh segenap anggota keluarga. Dalam sistem pewarisan dalam keluarga tongkonan, liang adalah salah satu bagian yang ikut terwariskan, karena Liang merupakan bagian atau pasangan dari tongkonan yang disebut juga dengan” tongkonan tangmarambuk” yang berarti “ rumah adat yang tidak berasab”. (sumber: Tangdilintin)

17 komentar:

Unknown mengatakan...

Bagaimana kalau tebingnya sudah penuh?

Unknown mengatakan...

Apa semua masyarakat di kuburkan di liang batu dan pantane pak"???
atau hanya orang - orang yang derajatnya tinggi(orang berada) saja dikuburkan disitu??

ahsandi mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
ahsandi mengatakan...

NAMA : AHSANDI
NIM : 10533 4975 08
KELAS : VI. D

berita ini cukup menarik karena menceritakan tentang budaya yang masih yang berumur sekitar ratusan tahun yang masih di lakukan oleh masyarakat Toraja. berita ini juga dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat luas tentang kebudayaan yang masih dilaksanakan oleh masyarakat setepat di era modern ini... inti dari berita ini tentang pemakaman dengan cara mayat di masukkan ke dalam LIANG atau goa... proses pemakaman ini juga menelan banyak biaya...


Created by

Ahsandi

susanto mengatakan...

Nama: Susanto
Nim: 10533 4984 08
kelas: VI.D

komentar:
menurut saya berita ini masih perlu lebih diperjelas agas pembaca betul-betul mengerti tentang adat yang ada di Toraja. sepengetahuan saya bahwa cara pengkuburan mayat di Toraja tidak hanya pada liang batu saja , tetapi ada pula yang dikubur di dalam kayu. sisi baiknya berita ini menurut saya adalah mengangkat tentang budaya yang ada di Toraja.

Jamal10533498508 mengatakan...

TORaJA

Jamal10533498508 mengatakan...

Nama: Jamal Yudianto
Nim: 10533 4985 08
Kelas: VI.D
Objek wisata ini seharusnya terus dikembangkan dan terus dijaga agar adat dan budaya ini dapat terpelihara sebab hal ini menjadi kebanggaan bagi bangsa indonesserta ia dapat menjadi pendapatan tambahan pendapatan bagi di sekitar daerah sekitar objek wisata budaya tersbeut.

Amiruddin mengatakan...

MUH SAFRIANSYAH
10533498008
VI
kuburan batu adalah kuburan tradisi masyarakat toraja yang turun temurun yang digunakan untuk mengubur jenasah tetapi terlebih dahulu dimasukkan kedalam peti besar, tradisi ini harus dijaga dan dilestarikan sebagai adat dan budaya masyarakat toraja

mail mengatakan...

NAMA:MASNI
NIM:10533496408
KELAS:VI.D
Masyarakat toraja sampai sekarang masih mempertahankan adat dan budayanya,yang di yakini oleh para leluhurnya.Namun kalau saya bisah mengomentari berita ini masih ada yang harus di tambahkan,karna sepengetahuan saya penguburan mayat toraja bukan hanya liang batu tapi? ada juga di kuburkan kedalam batang pohon kayu.Dan juga menambahkan berita kenapa masyarakat toraja sampai sekarang masih mengsahkralkan leluhurnya yang sudah meniggal??????

suwarni mengatakan...

NAMA : SUWARNI
NIM : 10533 4993 08
KELAS : VI. D

berita ini lumayan bagus karena mangangkat ada istiadat orang toraja... yang tidak semua orang tahu tang kebudayaan orang toraja...

Unknown mengatakan...

MURNIATI SULASTRI
10533 4918 08
ih..serem,
tapi saya bangga karena masih ada satu tempat dibalik mitos, yang seram dan menakutkan bagi masyarakat setempat namun menjadi incaran bagi orang luar negeri untuk didatangi dengan tujuan ingin mengetahui tingkat peradaban dan budaya masyarakat di sulawesi selatan, dan Tana Toraja pada khususnya.
siapa sih yang tak kenal Tana Toraja dengan "kuburan batunya"...
BULE AJA TAU..
"MANA GUA TENGKORAKNYA , PAK ?"

Nurfitra mengatakan...

Nama:Nurfitra
Nim:10533 4916 08
Kelas:VI.C
Dengan informasi ini kita dapat mengetahui tentang kebudayaan serta adat istiadat masyarakat toraja...yang merupakan salah satu kebudayaan yang ada di indonesia...

Nurfitra mengatakan...

Nama:Nurwahidah
Nim:10533 4899 08
Kelas:VI.C
Dengan adanya liang batu yang terletak di daerah tanah toraja(tator)masyarakat toraja pada saat meninggal akan dimakam pada liang batu tersebut.......

Wika K. mengatakan...

Wika Kaharuddin
10533 4924 08
VI. C
Kebudayan yang menarik dan unik. Asyik kali ya bisa ke sana.......

DEWI AZISAH mengatakan...

Nama : Azisah Dewi Sartika
Nim : 10533 493008
Kelas: VI. C

Informasi pada blog ini sangat bermanfaat bagi saya dan teman-teman karena saya dapat mengetahui bagaimana cara pemakaman jenazah di Toraja terutama pada liang batu dan patene.

irma mengatakan...

irma tahiruddin
10533 4928 08
VI C
informasi ini sangat menarik dan bermanfaat bagi yang membaca blog in...meskipun saya tidak pernah ke sana tapi saya bisa mengetahui kebudayaan di sana terutama dalam pemakaman jenazah di liang batu

Rahman Blog mengatakan...

Nama :Rahman
Nim :10533 5486 08
Kelas :VI.C

Saya bangga dengan suku torajanya dimana semakin tahun semakin maju. Maju terus toraja pantang mundur,...