Sabtu, 14 April 2012

PUISI-PUISI

Lahirlah Puisi…. Lahirlah

Puisi lahir jadi debu-debu muntah dari perut gunung berapi
meleleh
jauh mencari muara di lukuh hati yang bertapa hingga bening hari
mencari
tanya dilangit kelam sambil ngobrol soal luka yang tertoreh kemarin
dan
wajah kita tak sempat bertemu cermin untuk mencari bayang yang

Kita tinggalkan dalam lipatan air mata yang kita tamping dalam bejana rindu

Lalu cinta kita tebar sepanjang jalan berbecek yang kita lewati penuh lumpur

Mari.....mari lahirkan puisi

jadi air mata....

jadi senyuman...

jadi kenangan....

jadi tangis anak-anak yatim di tepi jalan.....

jadi tangis para istri yang ditinggal suaminya berbohong.....

jadi dendam bagi suami yang ditinggal istrinya selingkuh.......

jadi gelisah para koruptor ditahanan jiwanya......

jadi mimpi buruk para penderita aids dilorong sempit........

jadi apa saja di langit dan di laut tanpa batas dan tanpa dasar....

yang melobangi dada jadi hampa.......

Lahirlah puisi.....lahirlah

Siapa lagi yang mau bertanya?

Dalam galau di samudra berbadai.....

Meski ada jawab terangkul dalam karang yang angkuh.....

Karena metamorphosis telah samar dalam waktu...

Karena wajahku telah menjadi musuhmu

...Yang membuatmu penasaran hingga diujung zaman...

Bertanyalah pada samudraku.....

2010


BERANGKAT AKU ANAKKU

Melangkah meninggalkanmu menjauh

Tapi kau semakin dalam merasuk dalam pelukanku

Getaran cinta dalam pengasuhan

Membuat jarak menjadi kabur

Mentari yang terbit menghidang fajar

Jadikan semangat tuk membimbing jemarimu

Menatap cita yang tergantung digerbang masa

Jadikan hari semakin singkat

Dimana akan kutawarkan rindu

Jika derai canda itu melintas lagi dalam kenangan

Sementara aku dalam banyang dusta malam

Yang disulam rapi di tepi ranjang

Menjaring amarah mencipta jarak kita

Mungkin esok tubuh ini akan lelah

Tapi mencintaimu tak pernah ada ujungnya

Kabut yang kemarin biarlah mainan bocah

Yang selalu sibuk dengan layangannya.

2011

Bottom of Form

Tidak ada komentar: