Jumat, 22 Juni 2018

TAIWAN YANG SAYA KUNJUNGI - 2018 (01)

(13-20 Juni 2018)

TAIWAN YANG SAYA TAHUTERNYATA BUKAN NEGARA BERDAULAT(?)



Mengingat setelah kembali dari perjalanan (traveling) di Taiwan selama kurang lebih 10 hari (13 - 20 Juni 2018) ada permintaan dari kawan di Facebook untuk menceriterakan perjalanan itu untuk melengkapi foto-foto yang sdh saya siarkan terlebih dahulu. Tetapi sebagian kawan meminta ole-ole, yang lainnya mengikuti dengan seksama perjalanan saya melalui upload rutin saya tiap hari, seakan ikut pula menikmati perjalanan.

Maka mulai hari ini saya ingin bercerita sedikit panjang tentang Taiwan yang Saya Kunjungi... mungkin kisah ini bisa menjadi ole-ole.perjalanan saya yang singkat...
Foto Shaifuddin Bahrum.
(Bersama Grup TravelingTALI MAS Tanah Abang Jakarta)

Kisahnya saya mulai dari mengenalkan Taiwan yang saya tahu.

Ketika saya ditawari oleh grup kantor istri saya yang akan melakukan perjalanan ke Taiwan saya menyatakan "Iya...saya ikut". Meskipun belakangan saya sadar bahwa keberangkatan kami ke Taiwan adalah 2 hari sebelum lebaran idul fitri. Berbeda dengan perjalanan tahun lalu ke Thailand yang berangkat 1 hari setelah lebaran. Grup ini memanfaatkan waktu liburan lebaran. Akhirnya saya ikut juga setelah mempertimbangkan banyak hal.

Taiwan yang saya tahu sebelumnya adalah sebuah negara yang ada di Asia Timur seperti juga Jepang, China, Korea, dan lain-lainnya. Tetapi setelah mencermatinya saya baru sadar bahwa Taiwan memiliki persoalan lain sebagai sebuah negara.

Pada awalnya Taiwan adalah bagian (provinsi) dari negara besar China/ Tiongkok. Namun setelah adanya perang saudara di Tiongkok antar partai Komunis dan Nasionalis (Komintang), maka partai Kuomintang mengundurkan diri keluar dari daratan Tiongkok menuju ke Pulau Taiwan. Pemimpin Partai Kuomintang Chiang Kai Sek menyatakan Darurat Militer.
Pemerintahan Kuomintang memerintah selain Pulau Taiwan juga daerah Konten, Wuchiu, dan Kepulauan Matsu Di sebelah selatan Taiwan). 
Foto Shaifuddin Bahrum.
Sekalipun negara China/ Tiongkok dan PBB tidak mengakui Taiwan sebagai sebuah negara akan tetapi ia telah melengkapi dirinya dengan perangkat persyaratan sebagai sebuah negara. Taiwan memiliki wilayah kekuasaan, memiliki, rakyat, dan juga pemerintahan.

Luas Wilayahnya sekitar 36.193 km2 dengan populasi penduduk sekitar 23.468.748 jiwa. Pada zaman dahulu Pulau Taiwan juga disebut oleh orang Eropa (Belanda dan Spanyol) dengan sebutan Pulau Formosa (Pulau yang Indah). 

Taipe adalah ibu kota Taipe yang sangat ramai. Selain Taipe kota Kaohsiung dan Taichung adalah juga kota yang besar yang ditopang oleh toknologi industri yang bertumbuh pesat, yang menjadikan Taiwan sebagai salah satu dari 4 negara Macan Asia.

Dewasa ini Taiwan masih tetap berada dalam ancaman ingin di kuasai kembali oleh pemerintahan Tiongkok seperti Hongkong yang telah dikembalikan oleh pemerintahan Inggris pada 1 Juli 1997.... Apakah Taiwan mau...?

Dalam perjalanan saya ke Taiwan Kami berkeliling mulai dari Taipe di bagian utara pulau ini lalu kemudian menuju ke Hualin dengan naik kereta api selama 2 jam, lalu dengan bus kami ke selatan ke kota Taitung, lalu ke Kaohsiung, ke Sun Moon Lake, Taichung, lalu kembali menuju Taipe. Rata-rata perpindahan kota dengan bus ditempuh masing-masing 4 jam.

Dalam perjalanan mengelilingi Taiwan selama 8 hari maka terasa geografis negara ini terdiri atas daerah pantai yang berhadapan dengan Laut Pasifik di sebelah barat, dan ada selat dan daratan Tiongkok di sebelah timur. Sebelah barat daratan Taiwan adalah daerah pegunungan-pegunungan yang tinggi. Sementara di sebelah timur adalah daratan yang landai dan menjadi daerah pertanian dan perkebunan yang subur. Di tengahnya ada Sun Moon Lake danau yang dikelilingi pegunungan yang indah...

Di bagian timur inilah kami bisa menikmati berbagai keindahan alam dan pertanian yang subur.
Demikian tentang Taiwan yang saya lihat....

Ciledug, 21062018

Tidak ada komentar: