Jumat, 22 Juni 2018

TAIWAN YANG SAYA KUNJUNGI - 2018 (02)

(Traveling, 13-20 Juni 2018)

CHIANG KAI SHEK 

PAHLAWAN TAIWAN

PENGHIANAT TIONGKOK
Selama perjalanan di Taiwan sejak hari pertama Ken (Duncan) Guide Tour kami selalu menjelaskan tentang tokoh utama Taiwan yakni Chiang Kai Shek. Berulang ulang Ken bercerita tentang Chiang Kai Shek ini.
Semula saya tidak mengerti seberapa penting peranan Chiang terhadap Taiwan sehingga dia begitu diagungkan oleh rakyat negeri ini.
Sehingga untuk melengkapi kisah tentang tokoh ini kami pun dibawah ke Chiang Kai Shek Memorial Hall yang berdiri di tengah kota Taipe. Pada bangunan yang sangat Megah itulah tervisualkan sejarah perjuangan Chang Kai Shek secara utuh dan lengkap.

Foto Shaifuddin Bahrum.
Chiang Kai Shek

Kisah singkatnya seperti ini.....:
Keberadaan Taiwan sebagai sebuah negara (de facto) yang memisahkan diri dari Tiongkok daratan tak lepas dari jasa Chiang. Pada awalnya Taiwan adalah bagian yang tak terpisahkan dari negara China/ Tiongkok. Chiang Kai Shek adalah salah satu anggota yang sangat berpengaruh dari Partai Kuomintang (Nasional) yang didirikan oleh Dr. Sut Tat Sen yang sekaligus memimpin partai ini, yang juga kemudian menjadi pemimpin negara tahun 1912 dan menjadi Presiden pada tahun 1923 -1925.
Sebagai kawan dekat Sun Yat Sen, Chiang Kie Shek menjadi Ketua Dewan Militer Nasional dalam pemerintahan Nasional Republik Tiongkok (1928-1948). Chiang pun memimpin Tiongkok dalam perang II melawan Jepang. Setelah perang dimenangkan oleh Tiongkok nama Chiang Kie Shek semakin menonjol melebihi Sun Tat Sen. CHIANG yang berpaham konservatif mempromosikan budaya tradisional Tionghoa melalui Gerakan Hidup Baru dan menolak demokrasi barat.
Setelah Sun Tat Sen (yang disenangi oleh Partai Komunis) wafat pada 1925, hubungan Partai Komunis dan Nasionalis menjadi tidak harmonis dan tidak lagi saling mempercayai yang pada akhirnya membuahkan perang saudara (1927). Chiang Kai Shek kemudian memimpin Partai Komintang (Nasional) menggantikan Sut Tat Sen terutama dalam melakukan perang saudara.
Pada tahun 1927 Chiang Kai Shek juga melakukan pembantaian terhadap orang-orang Partai Komunis di Shanghai dan faksi-faksi konservatif dalam Partai Kuomintang. Dan juga menindas lawan-lawannya di Guangzhou dan Changsha.

Foto Shaifuddin Bahrum. 
Penulis di Chiang Kai Shek Memorial Hall

Perang saudara baru selesai pada tahun 1947 dengan kemenangan Partai Komunis yang dipimpin oleh Mao Zedong. Karena kekuatan Partai Komunis yang sangat kuat maka Partai Nasional mundur dari Tiongkok dan membawa pasukannya ke Pulau/ Provinsi Taiwan. Dan Partai Komunis memproklamasikan dirinya sebagai Republik Rakyat Tiongkok (RRT).
Selain membawa pasukannya Chiang Kai Shek juga membawa simbol-simbol kebesaran Tiongkok dan harta benda seperti permata dan emas dalam jumlah yang banyak. Maka dengan modal itulah ia mulai membangun Taiwan dengan kekuatannya sendiri dan memproklamirkan diri sebagai sebuah negara yang terpisah dari Tiongkok.
Foto Shaifuddin Bahrum.
Penulis dan Istri di Chiang Kai Shek Memorial Hall

Chiang Kai Shek sukses mendirikan dan membangun Taiwan tak lepas dari dukungan Istrinya Soong May-Ling. Meskipun Chiang Kai Shek telah memiliki 3 istri sebelumnya namun ketika menikah dengan Soong May-Ling istri yang lainnya diceraikan dan karena kecerdasan sang istri yang menguasai beberapa bahasa Asing maka Soong May-Ling lah yang banyak mendampingi Chiang dalam melaksanakan tugasnya. Hingga akhir hayatnya Soong May-ling dikenal sebagai Madame Chiang Kai Shek atau Madame Chiang.
SOONG May Ling adalah juga adik ipar dari Sun Tat Sen (Pendiri Partai Nasionalis China).
Soong May Ling dikenal pula sebagai 3 bersaudara (3 Soong) Perempuan Utama Tiongkok Pada masanya.
- Soong Ching Ling (Istri Sun Yat Sen)
- Soong Ai Ling (Istri H.H. Kung/ orang terkaya di RRT awal abad ke 20)
- Soong May Ling (Istri Chiang Kai Shek/ Pemimpin Taiwan).
Bagi rakyat Taiwan ia adalah pahlawan sementara bagi orang RRT (Partai Komunis) ia adalah musuh. Orang Taiwan sangat menghargai jasa-jasa beliau.
Untuk memperingati jasa Chiang Kai Shek sebagai Bapak pendiri Negara Taiwan maka dibangunlah Chiang Kai Shek Memorial Hall di atas tanah 250.000 m2. Bangunan ini tercetus mulai saat meninggalnya Chiang Kai Shek pada tahun 1976 dan selesai/ diresmikan pada 1980.
Bangunan yang megah ini menjadi museum yang sangat megah yang memberikan kisah panjang ke hidupkan Chiang Kai Shek dalam mendirikan dan membangun Taiwan.

Ciledug, 22062018

1 komentar:

michelle mengatakan...

bingung pulang kerja tidak tahu mau mengerjakan apa
ayo di tunggu apa lagi segera bergabung dengan kami
di i/o/n/n/q/q kami tunggu lo ^^